Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Perjalan Panjang: Bagian Pertama

Iya. Karangan apa yang dibuka dengan kata "iya?" tapi kenyataannya begitu. Selamat datang, kubuka karangan ini dengan kata "iya". Iya, karena aku berhasil memutuskan sesuatu yg beda di penyambutan 20 tahunku. Keren sekali, hampir selalu kurayakan sendiri. Tapi dulu di 19, terima kasih kepada teman2 sayang yg bersama-sama memberikan kejutan. Ah juga di 6, untuk ibuk dan papa yang entah kenapa memutuskan merayakan ulang tahunku dengan mengundang semua teman. Ah aku lupa, di... Ah aku benar-benar lupa di usia berapa, aku memutuskan membuat perayaan lagi, dengan mengundang, yah entahlah, yang tak datang dan memberikan kadonya diam2 esok harinya. Betapa ingin kuungkit peristiwa itu dengannya. Kini sudah 20 tahun, cepat, hei kenapa cepat sekali sudah 20? Lihatlah hidupku yang masih seperti ini saja. Aku merasa aku kurang sekali beryukur, untuk itu kini aku harus berubah mensyukuri semuanya di usia gila ini. Hahaha. Kalian tahu itu, sesuatu yg kau lakukan sebelum bertauba

Terima Kasih, Telah Kau Biarkan Aku, Patah Hati.

Aku patah hati. Lazimnya orang patah hati, aku bersedih, tak karuan. Ada sesuatu yang sakit, dan terasa begitu nyeri saat kuteteskan air mata penyesalan yang pertama. Kau tak pernah tahu, memang aku tak pernah bilang juga. Selama ini perasaanku masih sama, walau kadang terombang ambing kesana-kemari. Entah apa yang mencegahku untuk tak mencari orang lain selain kamu. Kau kira kenapa? aku tak pernah tahu. Kini kau sepertinya telah berpaling, karena merasa tersakiti dengan ketidakpastianku. Kenapa tak kau coba pahami sedikit saja maksud hati. Kenapa tak kau coba bertanya apa yang terjadi? Salah memang. aku yang salah. aku telah salah. Jadi, kukira kau telah berbahagia dengan yang lain, seorang perempuan yang kau damba-dambakan. Seorang perempuan yang sesuai dengan apa yang kau impikan. Tak apa. aku tak memaksa. Jalan kita memang tak sama. Timurku adalah baratmu dan baratmu adalah timurku. Aku tak mau memaksa dan tak akan memaksa. Aku tak mau timurku kaupaksa menjadi bara

Dan aku terbangun lagi ketika membaca ini

Ceritanya sedang bergulat dengan tugas kuliah yang mulai berdatangan di minggu kedua setelah libur untuk semester ganjil tahun kemarin. Kemudian di salah satu buku referensi puisi, kutemukan puisi bagus, bagus karena kalimat pertama yang kulirik adalah ini :  "When you’re in tears, sad and in doubt Life may feel like a living hell But there’s someone who loves you" Jujur saja, akhir-akhir ini stress melanda. Lelah dan serasa hendak mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Saya orangnya mudah kecewa mudah merasa tidak pas. Kadang mencoba tidak mempermasalahkan, tapi susah. Masih berlatih. Namanya berlatih, kadang bisa kadang tidak. Sudah tak perlu curhat. Ini puisi lengkapnya, karya Benjamin Zephaniah There’s Someone By: Benjamin Zephaniah It may not be the one you’re with They may not have much love to give It may not be the girl next door Or that nice boy on the first floor It may not be the friend you thought You may not know this one that well But t