Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Terima Kasih, Telah Kau Biarkan Aku, Patah Hati.

Aku patah hati. Lazimnya orang patah hati, aku bersedih, tak karuan. Ada sesuatu yang sakit, dan terasa begitu nyeri saat kuteteskan air mata penyesalan yang pertama. Kau tak pernah tahu, memang aku tak pernah bilang juga. Selama ini perasaanku masih sama, walau kadang terombang ambing kesana-kemari. Entah apa yang mencegahku untuk tak mencari orang lain selain kamu. Kau kira kenapa? aku tak pernah tahu. Kini kau sepertinya telah berpaling, karena merasa tersakiti dengan ketidakpastianku. Kenapa tak kau coba pahami sedikit saja maksud hati. Kenapa tak kau coba bertanya apa yang terjadi? Salah memang. aku yang salah. aku telah salah. Jadi, kukira kau telah berbahagia dengan yang lain, seorang perempuan yang kau damba-dambakan. Seorang perempuan yang sesuai dengan apa yang kau impikan. Tak apa. aku tak memaksa. Jalan kita memang tak sama. Timurku adalah baratmu dan baratmu adalah timurku. Aku tak mau memaksa dan tak akan memaksa. Aku tak mau timurku kaupaksa menjadi bara